Admin Kimia

Admin Kimia

Quis fringilla quis cursus urna sed sed velit nunc metus condimentum. Et pretium nec magna eros id commodo ligula Phasellus Curabitur wisi. Lacus elit lorem ridiculus vitae tempus eget nibh ut risus et.
20 Januari 2020

Kuliah tamu hari ini diberikan oleh Bapak Nandang Mukti, Ph.D dengan judul Sintesis dan Aplikasi ZnO Nanorod Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Nano material merupakan material yang memiliki ukuran dalam skala nanometer, berkisar antara 1-100 nm. Ukuaran nano pada material memiliki kelebihan dibandingkan material berukuran mikro. Hal ini dikarenakan proses rekayasa terhadap ukuran, bentuk dan sifat lebih mudah dikendalikan, sehingga sifat unggul dan spesifik bisa dimiliki oleh material. Nanomaterial memiliki area permukaan yang luas dan efek kuantum yang mendominasi, sehingga mampu meningkatkan reaktifitas kimia, sifat elektronik, sifat magnet, dielektrik, optic dan mekanik.

 
Nanomaterial bias dibagi menjadi 4 Golongan:
1. Dimensi (nanopartikel)
2. Dimensi (nanorod)
3. Dimensi (nanofilm)
4. Dimensi (bulk nanostructure)
 
Seng Oksida (ZnO) nanopartikel telah menjadi suatu material yang sangat berkembang pesat sebagai material maju dikarenakan sifat kimia dan sifat fisikanya yang spesifik. ZnO memiliki 3 struktur kristal yaitu hexagonal wurtzite, cubic zincblen dan cubic rocksalt. ZnO dikenal juga sebagai II-IV semikonduktor karena seng dan oksigen berada pada table periodik ke-2 dan ke-6. ZnO memiliki sifat tembus yang baik, mobilitas elektron yang tinggi, band gap yang lebar (3,37 ev), mudah tumbuh pada substrat apapun, dan tahan pada suhu tinggi. Hal ini mengakibatkan, ZnO bisa diaplikasikan diberbagai aplikasi, seperti katalis, optoelektronik, piezoelektrik dan solar sel. ZnO memiliki keragaman morfologi seperti nanosphere, nanorod, nanoneedle, nanoflower dan nanowhisker. Keragaman bentuk ini menyebabkan aplikasi ZNO bisa dimanfaatkan dalam bidang apapun. Sebagai salah satu contoh adalah ZnO nanorod yang digunakan sebagai water splitting yang menghasilkan gas hydrogen dan oksigen dari reaksi dari air pada proses photoelectrochemical. Gas hydrogen dan oksigen yang dihasilkan bias dimanfaatkan sebagai sumber energi alternative yang ramah lingkungan. Kualitas ZnO nanorod ditentukan oleh proses sintesisnya seperti: 1) ZnO seed, 2) suhu pertumbuhan, 3) Precursor, 4) waktu tumbuh dan 5) substrat. 
 
Diagram photoelectrochemical adalah sebagai berikut:

 image.png

15 Januari 2020
Kuliah tamu ini disampaikan oleh Prof. Dr. Irfan Gustian adalah Dosen Kimia Universitas Bengkulu bidang ilmu Kimia Fisika. Beliau fokus pada perkembangan sel bahan bakar dengan topik penelitian membran polimer sebagai penghantar proton. 
 
Sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah alat elektrokimia yang mirip dengan baterai,  tetapi berbeda karena fuel cell dirancang untuk dapat diisi terus menerus dan memproduksi listrik dari penyediaan bahan bakar hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) dari luar. Hal ini berbeda dengan energi internal dari baterai. Sebagai tambahan, elektrode dalam baterai bereaksi akan berganti pada saat baterai diisi atau dibuang energinya, sedangkan elektrode sel bahan bakar adalah katalitik dan relatif stabil sehingga sel bahan bakar adalah satu sumber energi alternatif yang tengah dikembangkan saat ini. 
 
Piranti sel bahan bakar dapat menghasilkan listrik langsung melalui proses elektrokimia dengan mengkombinasikan gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Struktur fisik dasarnya terdiri atas lapisan elektrolit yang salah satu sisinya merupakan daerah kontak anoda berpori dengan katoda berpori pada sisi lainnya. Sel bahan bakar dibagi atas beberapa kategori berdasarkan kombinasi tipe bahan bakar dan oksidan, tipe elektrolit
yang digunakan dan temperatur operasi.
 
Pada kuliah tamu kali ini yang akan dibahas adalah polimer elektrolit sel bahan bakar (polymer electrolyte fuel cell ). Polymer electrolyte membrane fuel cells (PEMFC) dapat memberikan densitas daya yang tinggi dan mempunyai kelebihan dalam hal berat dan volume dibandingkan dengan sel bahan bakar jenis lain. PEMFC menggunakan polimer padat sebagai elektrolit dan elektroda karbon berpori (porous carbon electrodes) yang mengandung katalis platina. 
 
14 Januari 2020
Dr. Masteria Yunovilsa Putra adalah Alumni Kimia yang sudah berkiprah secara nasional dan internasional. Pada saat ini beliau bekerja di LIPI pusat penelitian oceanografi dan peneliannya fokus pada pengembangan obat-obat baru dari biota laut. Indonesia yang terdiri dari 70% lautan memiliki sumber daya alam berlimpah dan merupakan sumber kekayaan hayati dan non hayati yang bisa dimanfaatkan diberbagai bidang, khususnya dalam pengembangan obat baru.
 
Biota laut Indonesia terdiri dari ribuan jenis hewan dan tumbuhan dan merupakan kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Hingga saat ini, peneliti Indonesia telah melakukan penelitian untuk menyingkap rahasia yang terkandung dalam biota laut dan produknya. Penelitian difokuskan untuk mencari  berbagai jenis senyawa bioaktif atau dikenal dengan metabolit skunder baru (novel compounds) yang tidak ditemukan pada biota darat dan memiliki fungsi spesifik yang berbeda antara satu tumbuhan dengan tumbuhan lainnya.
 
Manusia telah memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan baku obat sejak jaman purbakala, walaupun senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya tidak diketahui secara pasti. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, permintaan akan obat-obatan baru untuk menanggulangi berbagai jenis penyakit seperti kanker, diabetes, gula, SARS dan lain-lain.
 
Kegiatan kuliah tamu ini berlangsung sekitar dua jam termasuk sesi diskusi. Mahasiswa sangat antusias mengikuti kuliah tamu ini karena pemateri adalah alumni kimia, sehingga diskusi berlangsung dengan hangat dan suasana akademik terbangun. Pada akhir kegiatan, dilaksanakan poto bersama dengan seluruh peserta.