Universitas Andalas kembali kukuhkan empat Guru Besar dari Departemen Kimia FMIPA UNAND yaitu: Prof. Dr. Afrizal, Prof. Dr. Rahmayeni , Prof. Dr. Zulhadjri, dan Prof. Dr. Mai Efdi dalam Sidang Dewan Profesor yang diadakan Sabtu, 26 Oktober 2024.
Acara dipimpin oleh Ketua Dewan Profesor Unand, Prof. Dr. Marlina, MS, Apt. Dalam sambutannya beliau menyatakan pengukuhan guru besar memberi makna bahwa guru besar ini telah berkecimpung dibidang masing-masing bertahun lamanya. Semoga semakin memperkaya khasanah ilmu pengetahunan dan dapat memberi pencerahan kepada masyarakat, meningkatkan kiprahnya dalam pembangunan dinegara Indonesia serta untuk kepentingan kemanusiaan, keberlangsungan kehidupan dan keserasian alam semesta.
Masing-masing Guru Besar kemudian menyampaikan orasi ilmiah sesuai dengan bidang yang ditekuni.
Prof. Dr. Rahmayeni mengusung judul “Semikonduktor Magnetik Berbasis Spinel Ferit untuk Fotodegradasi Polutan Organik dalam Air”.
Prof. Dr. Zulhadjri mengangkat judul “Pengembangan Material Cerdas Berbasis Keramik Feroelektrik dengan Struktur Aurivillius”.
Prof. Dr. Mai Efdi mengusung judul “ Potensi Tumbuhan Lokal Sumatera Barat untuk Pencarian Bahan Baku Obat Bahan Alam”
Prof. Dr. Afrizal mengangkat judul “Potensi Tempuyung (Sonchus arvensis) dan Kejibeling (Strobilanthes crispus) Sebagai Tumbuhan Obat”.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unand Efa Yonnedi, Ph.D menyatakan bahwa menjadi seorang guru besar bukan saja sekedar penghargaan tertinggi dalam karir akademik, tapi guru besar juga adalah ujung tombak kemajuan UNAND, pemimpin intelektual yang memegang peran strategis dalam membangun reputasi unand, menggerakkan riset-riset inovatif, memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan membawa Unand untuk dikenal di panggung global. Guru besar harus mempunyai visi jauh kedepan. Guru besar tidak hanya pendidik, tapi juga seorang inovator dan agen perubahan. Untuk itu riset yang dihasilkan Unand harus menghasilkan pengetahuan baru dan berdampak sosial maupun ekonomi. Beliau juga menekankan pentingnya hilirisasi riset dan komersialisasi hasil riset serta pemanfaatan buku-buku ilmiah karya guru besar sebagai literatur nasional yang dapat diakses publik. Oleh karena itu para Professor Unand diharapkan pro aktif dalam mendapatkan pendanaan penelitian maupun pengabdian masyarakat baik dari pemerintah, lembaga BUMN, swasta, industri maupun lembaga internasional.