Kuliah tamu ini disampaikan oleh Prof. Dr. Irfan Gustian adalah Dosen Kimia Universitas Bengkulu bidang ilmu Kimia Fisika. Beliau fokus pada perkembangan sel bahan bakar dengan topik penelitian membran polimer sebagai penghantar proton. 
 
Sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah alat elektrokimia yang mirip dengan baterai,  tetapi berbeda karena fuel cell dirancang untuk dapat diisi terus menerus dan memproduksi listrik dari penyediaan bahan bakar hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) dari luar. Hal ini berbeda dengan energi internal dari baterai. Sebagai tambahan, elektrode dalam baterai bereaksi akan berganti pada saat baterai diisi atau dibuang energinya, sedangkan elektrode sel bahan bakar adalah katalitik dan relatif stabil sehingga sel bahan bakar adalah satu sumber energi alternatif yang tengah dikembangkan saat ini. 
 
Piranti sel bahan bakar dapat menghasilkan listrik langsung melalui proses elektrokimia dengan mengkombinasikan gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Struktur fisik dasarnya terdiri atas lapisan elektrolit yang salah satu sisinya merupakan daerah kontak anoda berpori dengan katoda berpori pada sisi lainnya. Sel bahan bakar dibagi atas beberapa kategori berdasarkan kombinasi tipe bahan bakar dan oksidan, tipe elektrolit
yang digunakan dan temperatur operasi.
 
Pada kuliah tamu kali ini yang akan dibahas adalah polimer elektrolit sel bahan bakar (polymer electrolyte fuel cell ). Polymer electrolyte membrane fuel cells (PEMFC) dapat memberikan densitas daya yang tinggi dan mempunyai kelebihan dalam hal berat dan volume dibandingkan dengan sel bahan bakar jenis lain. PEMFC menggunakan polimer padat sebagai elektrolit dan elektroda karbon berpori (porous carbon electrodes) yang mengandung katalis platina. 
 
Dr. Masteria Yunovilsa Putra adalah Alumni Kimia yang sudah berkiprah secara nasional dan internasional. Pada saat ini beliau bekerja di LIPI pusat penelitian oceanografi dan peneliannya fokus pada pengembangan obat-obat baru dari biota laut. Indonesia yang terdiri dari 70% lautan memiliki sumber daya alam berlimpah dan merupakan sumber kekayaan hayati dan non hayati yang bisa dimanfaatkan diberbagai bidang, khususnya dalam pengembangan obat baru.
 
Biota laut Indonesia terdiri dari ribuan jenis hewan dan tumbuhan dan merupakan kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Hingga saat ini, peneliti Indonesia telah melakukan penelitian untuk menyingkap rahasia yang terkandung dalam biota laut dan produknya. Penelitian difokuskan untuk mencari  berbagai jenis senyawa bioaktif atau dikenal dengan metabolit skunder baru (novel compounds) yang tidak ditemukan pada biota darat dan memiliki fungsi spesifik yang berbeda antara satu tumbuhan dengan tumbuhan lainnya.
 
Manusia telah memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan baku obat sejak jaman purbakala, walaupun senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya tidak diketahui secara pasti. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, permintaan akan obat-obatan baru untuk menanggulangi berbagai jenis penyakit seperti kanker, diabetes, gula, SARS dan lain-lain.
 
Kegiatan kuliah tamu ini berlangsung sekitar dua jam termasuk sesi diskusi. Mahasiswa sangat antusias mengikuti kuliah tamu ini karena pemateri adalah alumni kimia, sehingga diskusi berlangsung dengan hangat dan suasana akademik terbangun. Pada akhir kegiatan, dilaksanakan poto bersama dengan seluruh peserta.

Kunjungan Industri merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan oleh mahasiswa di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Andalas. Tahun ini kunjungan industri dilakukan selama 5  tanggal 21-25 November 2019, yang terdiri dari 38 orang mahasiswa dan didampingi oleh 2 orang dosen yaitu Bapak Dr. Afrizal dan Bapak Yulizar Yusuf, M.Si.

Kami mengunjungi Faculty of Science Universitas Putra Malaysia (UPM) di Selangor, Agensi Nuklear Malaysia dan Yakult Malaysia. Tidak lupa pula, kami mengunjungi beberapa tempat wisata yang merupakan icon negara Malaysia seperti Menara Kembar Petronas di Kulala Lumpur  dan Batu Cave di Selangor.

Banyak pengalaman yang didapatkan dengan mengunjungi UPM, dimana kami bisa berbagi pengalaman akademik sesama mahasiswa dan juga dosen, serta pengalaman mengunjungi perusahaan menambah wawasan dalam aplikasi bidang ilmu kimia. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan Kunjungan Industri ini. Semoga tahun depan bisa mengunjungi perusahaan lain.

Workshop akreditasi RSC untuk Program Studi S1 ini dilaksanakan pada tanggal 18 November 2019 bertempat di Ruang Rapat Dekanat MIPA lantai 2 yang dihadiri oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan, setelah itu dilanjutkan ke Ruang Rapat Jurusan Kimia lantai 2 yang dihadiri oleh Tim Inti RSC. Workshop ini merupakan kegiatan lanjutan dari workshop pertama yang telah dilakukan pada 29 Oktober  2018 dengan mendatangkan narasumber Bapak Prof. Zeily Nurachman dari Jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pada kegiatan kali ini, materi workshop diberikan oleh asesor RSC yaitu Bapak Roto, M.Eng, Ph.D dari Universitas Gajah Mada. Materi worshop dititik beratkan kepada teknis pengajuan borang serta materi yang akan dinilai nantinya oleh Tim asesor dari RSC. Jurusan Kimia sangat mengapresiasi keinginan Rektor Unand karena telah memilih Jurusan Kimia sebagai Jurusan pertama di UNAND yang akan di nilai secara Internasional.

Kami segenap Civitas Akademik Jurusan Kimia bertekad untuk menyiapkan borang dengan baik sesuai tuntunan yang telah diberikan oleh Bapak Roto, dan berkeinginan untuk menyerahkan borang pada awal tahun 2021.